Laporan reporter WARTAKOTALIVE.COM Rafsanzani Simanjorang——TRIBUNNEWS.COM, Pelatih kiper Bali-Persiba Balikpapan Jarot Supriadi juga merupakan mantan pelatih kiper timnas Indonesia U-19. Ia mengatakan penjaga gawang harus memiliki empat kemampuan untuk tampil bagus. Di bawah sistem palang.
Keempat kemampuan ini meliputi kemampuan teknis, kemampuan taktis, kemampuan fisik dan mental.
Menurut Jarrott, keempat kemampuan ini membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Keempat faktor ini juga membuat Jarrot percaya bahwa sulit untuk menemukan pemain yang tepat, baik itu penjaga gawang, bek, gelandang atau penyerang.

Jumat (14/8/2020), ia mengatakan:
Pembina atau pelatih pendidik harus berhati-hati, serta memiliki kemampuan mengamati, membaca, membimbing dan membimbing anak. Mampu mengikuti proses anak dengan benar dan melatih peran atau postur tubuh ideal anak.
Jarot mengaku sulit bagi seorang anak untuk masuk sekolah bola, di tempat itu rata-rata anak tersebut memiliki idola player dan ingin seperti idolanya, walaupun potensi anaknya tidak sejajar dengan idolanya.
Pelatih juga bertanggung jawab untuk membimbing anak-anak dengan tepat.
“Dalam kelompok usia tertentu, anak dapat dengan bebas memilih perannya sendiri. Misalnya usia 9 hingga 12 tahun. Anak dapat dengan bebas memainkan peran apa pun di lapangan. Namun dalam prosesnya, pelatih harus membaca posisi ideal anak. Artinya, agar usia 13 tahun bisa ditentukan sesuai dengan potensinya, apakah ia penjaga gawang, bek, gelandang atau penyerang. ”Kesimpulan:
Bagi penjaga gawang sendiri, pelatih juga melatih atlet yang telah mencapai empat kualifikasi. Yakni teknologi, taktik, tubuh dan jiwa.