2020-10-23 |  Kilas Kementerian

Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Majelis Nasional Republik Indonesia secara resmi mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja Komprehensif (Ciptaker) di Jakarta, Senin (10 Mei 2020). Upacara pengukuhan juga menimbulkan kontroversi dari seluruh lapisan masyarakat, salah satunya datang dari Federasi Buruh. Ciptaker berencana menggelar aksi mogok nasional pada Selasa (5/10/2020). Berikut pesan Menteri Sumber Daya Manusia kepada serikat / serikat buruh:

Kepada rekan-rekan / serikat buruh,

Sejak awal tahun 2020, kami telah memulai dialog tentang UU Penciptaan Ketenagakerjaan yang keduanya secara resmi dilakukan melalui lembaga tripartit dan Informal. Kami telah mendengar keinginan Anda dan kami telah memahaminya. Jika memungkinkan, kami akan memasukkan keinginan ini ke dalam tagihan ini. Di saat yang sama, kami juga menerima permintaan dari berbagai kelompok. –Aku mencari keseimbangan. Antara melindungi mereka yang bekerja dan memberikan kesempatan kerja bagi jutaan pengangguran yang masih tidak memiliki penghasilan dan tidak memiliki rasa bangga. Itu tidak mudah, tapi kami melakukan yang terbaik. –Aku tahu beberapa teman kecewa atau tidak puas. Saya menerima, saya mengerti. Ingat, hatiku bersamamu dan yang masih menganggur.

Adapun rencana pemogokan nasional, saya meminta saya untuk memikirkannya dengan tenang, karena situasinya jelas tidak mungkin untuk turun ke jalan dan berkumpul. Angka pandemi Covid masih tinggi dan belum ada vaksinnya.

Pertimbangkan kembali rencana serangan. Baca tagihan penciptaan lapangan kerja ini secara keseluruhan. Kami menerima banyak permintaan dari teman-teman kami. Mengenai kondisi PKWT, outsourcing, dan terminasi, kami tetap mengacu pada hukum yang lama. Masalah gaji selalu bisa menyelesaikan masalah UMK. Jika seorang teman ingin dihosting 100%, itu tidak mungkin. Tapi lihat hasilnya. Kami akan melihat bahwa hubungan partai kami sangat jelas.

Karena banyak orang telah ditampung, pemogokan itu tidak relevan. Lupakan rencana ini. Jangan mempertaruhkan nyawa Anda, istri, suami dan anak-anak di rumah. Kita perlu menjaganya tetap sehat. –Aku mengundang kita untuk duduk bersama. Bergairah melindungi orang di tempat kerja dan menyediakan pekerjaan bagi mereka yang masih menganggur. Saya berharap dapat melihat teman-teman di meja dialog, bukan di jalan. Saya percaya bahwa kita selalu dapat menemukan konsensus yang stabil. Kami mencoba menyalakan lilin alih-alih menyalahkan kegelapan. (*)

Tinggalkan Balasan