
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta-Selebriti dan anggota Komite Keenam DPR RI, Tommy Kurniawan juga mengomentari diskusi tentang kalung aroma eucalyptus, yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia (Balitbangtan) Penelitian. Kementrian Pertanian. Bukti tanaman rempah nasional dengan karakteristik luar biasa. Karena itu, sebagai negara kaya, inovasi anak-anak di negara ini harus didukung dan dihargai oleh semua pihak.
“Kalung kayu putih merupakan produk asli buatan Indonesia, dan saya sangat bersyukur bisa menciptakan inovasi ini,” kata Tommy melalui akunnya. Instagram-nya @tommykurniawan, Kamis (16/7/2020) -Tommy mengatakan bahwa aroma dan terapi yang dihasilkan oleh kalung eucalyptus dapat dengan cepat merilekskan tubuh dan pikiran. Ia percaya bahwa aroma kayu putih yang unik membuat pernapasan menjadi lebih mudah. “Saya pikir jika saya bepergian, saya suka menggunakan minyak, tetapi saya tidak perlu mengoleskan minyak,” Tommy menjelaskan.
Pada saat yang sama, Chairul Anwar Nidom, Profesor Biologi Molekuler di Universitas Airlangga (Universitas Airlangga), mengatakan bahwa inovasi ini merupakan solusi untuk pandemi herbal generasi ke-19 di Indonesia. Saran saya untuk tim ini adalah untuk setidaknya melanjutkan pengujian sampai pengujian praklinis. “
Menurut Nidom, biasanya ada tiga pengujian yang diselesaikan. Pertama, pengujian bahan dasar. Dalam hal ini, bandingkan 1,8 cineol (misalnya kayu putih) dengan target yang diharapkan. Hal ini biasanya dilakukan bila tidak banyak dampak lingkungan. In vitro Kedua, setelah bahan dasar ditambah dengan bahan lain dan bentuk pemberian (seperti collar atau inhaler) ditentukan, sediaan harus diuji dengan uji praklinis. Pengujian menggunakan hewan laboratorium. Melibatkan uji klinis. Tes ini mungkin atau mungkin tidak dilakukan.
“Jika Anda ingin menggunakan obat di rumah sakit atau klinik, Anda harus melakukan tes ini. “Dia menyimpulkan. (*)