2020-07-08 |  Kilas Kementerian

TRIBUNNEWS.COM – Setelah pertemuan khusus (pertemuan ASEAN), pemerintah Indonesia, melalui Menteri Tenaga Kerja, mendukung pengembangan dokumen Menteri Tenaga Kerja ASEAN tentang penanganan dampak coronavirus 19 (COVID -19) pada tenaga kerja dan pekerjaan. Menteri Tenaga Kerja (ALMM), Kamis (14/5/2020) .

Setelah menyelesaikan dokumen Menteri Tenaga Kerja ASEAN, saya melampirkan deklarasi untuk mengatasi dampak Coronavirus 19 (COVID-19) pada pekerjaan dan pekerjaan. Pekerjaan, maka kerja sama spesifik akan terjadi dalam kegiatan “Kerangka Kerja Sama ASEAN”. Menaker Ida Fauziyah mengatakan: “Kami berharap bahwa setelah pandemi COVID-19, ASEAN akan mengembangkan roadmap atau peta kerja ketenagakerjaan khusus untuk memulihkan stabilitas pasar tenaga kerja negara dan negara-negara ASEAN.” Pertemuan tersebut. Dampak ASEAN (ALMM) pada Covid-19 pada konferensi video yang diadakan di Kemanker, Jakarta melalui konferensi video, Kamis (14/5/2020) .

Konferensi Menaker ASEAN diselenggarakan oleh Sumber Manusia Malaysia, Datuk Seri M. Saravanan (Saravanan), menjabat sebagai presiden ALMM dari 2018 hingga 2020. Sekretaris Jenderal ASEAN Datuk Lin Kehai menghadiri pertemuan tersebut. Guy Ryder, Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional, dan Menaker dari Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Menda Ida menjelaskan bahwa tujuan Pertemuan Khusus Menaker ASEAN adalah untuk mengambil langkah-langkah untuk menangani dampak COVID-19 pada pekerjaan dan mengimplementasikan komitmen khusus yang dibuat oleh para kepala negara pada KTT ASEAN tentang COVID-19 yang diadakan pada bulan April 2020 Pengukuran.

“Untuk tujuan ini, ASEAN harus mengambil tindakan cepat dan tepat untuk mendukung Menaker Ida:” Pasar tenaga kerja yang terkena dampak pandemi stabil, perlindungan pekerja dan kelangsungan bisnis.

Dalam 3,5 jam di layar TV, Menaker Ida mendorong ASEAN OSHNET untuk mengembangkan pedoman kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan virus menular lainnya di tempat kerja agar bekerja sesuai dengan perjanjian WHO.

Menaker Ida juga mendorong ALMM untuk memperkuat kerja sama dengan organisasi internasional dan negara-negara mitra ASEAN untuk merumuskan peluncuran rekomendasi kebijakan. Rencana pemulihan jangka pendek dan rencana pemulihan menengah-panjang dari krisis ditujukan untuk memulihkan stabilitas ekonomi, terutama dengan menjaga keberlanjutan rantai pasokan di kawasan ASEAN. -Fokus pada kegiatan sektor tenaga kerja ASEAN, lebih banyak penekanan akan ditempatkan pada pemulihan ekonomi setelah pandemi. “Termasuk pariwisata, industri perhotelan, industri manufaktur dan industri jasa lainnya,” kata Ida Fauziyah (Ida Fauziyah).

Menteri Ada mengatakan kali ini bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Perburuhan ASEAN (ALMM) ke-26 dari akhir Oktober hingga awal November 2020. Kemudian di Jakarta.

Tinggalkan Balasan