2020-07-08 |  Kilas Kementerian

TRIBUNNEWS.COM-Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah membuat penilaian positif terhadap ekonomi nasional, dan ekonomi nasional mulai bergerak maju sebelum standar baru diumumkan pada saat pandemi Covid-19.

Pengembangan ekonomi harus mendorong penciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. — Menteri Sumber Daya Manusia Ida menyampaikan hal ini dalam tinjauan penerapan protokol oleh PT Homeware International (HII) di Indonesia di era normal baru. DIY Sleman, Sabtu (20/6) .——————————————————————————————————————————— Sudah usahamu sudah dimulai, yang tentu saja membesarkan hati, itu akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat, “kata Aida. Menaker.

Menda Ida mengingatkan bahwa ketika komunitas bisnis melanjutkan kegiatan produksinya, perusahaan harus menerapkan perjanjian kesehatan dengan baik. Serupa dengan pekerja, peraturan higiene harus diikuti untuk mengurangi kecepatan transmisi Covid-19.

“Sekali lagi, saya ingin memastikan bahwa bisnis mulai menjadi efisien, tetapi dari Covid-19 semuanya aman,” kata Menaker Ida.

Pada hari yang sama, Menaker juga mengunjungi Generasi Mahardhika (SGM) PT Sarihusada Yogyakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari penerapan prosedur higienis dari Covid-19 di dunia industri untuk mencapai produktivitas dan keselamatan.

Menurut hasil wawancaranya, PT SGM dianggap telah menerapkan prosedur kebersihan yang baik selama proses tersebut. “Pandemi Covid-19.

” Ini adalah salah satu perusahaan yang dapat terus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pandemi, terus beroperasi dan mematuhi perjanjian kesehatan, “jelas Menaker.

Menaker menambahkan, Salah satu kunci keberhasilan implementasi perjanjian adalah dialog sosial, yang tidak hanya dapat membantu perusahaan mengatasi berbagai tantangan di masa-masa sulit, tetapi juga membantu perusahaan berkembang dalam periode normal baru. Dia mengatakan: “Masalahnya adalah jika mereka belum Melakukan dialog sosial yang baik, biasanya selama pandemi, mereka tidak dapat melakukan dialog sosial yang baik dengan pekerja. “(*)

Tinggalkan Balasan