2020-07-19 |  Kilas Kementerian

TRIBUNNEWS.COM-Dalam pandemi COVID-19 yang memengaruhi KUMKM, Koperasi dan Kementerian Usaha Kecil dan Menengah mengembangkan rencana untuk membeli makanan dari koperasi badan pencatatan sipil (ASN) di lingkungan mereka. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan koperasi dalam pandemi COVID-19.

Victoria Simanungkalit, Wakil Presiden Produksi dan Penjualan Divisi Koperasi dan UKM, mengatakan: “Saat ini ada banyak koperasi, salah satunya terlibat dalam kelebihan pasokan produk beras. Oleh karena itu, Divisi Koperasi dan UKM harus mengambil tindakan aktif untuk memandu ekspansi koperasi Penjualan produk.

“Negara Bagian Victoria (Kamis, 4 April 2020) mengatakan:” Kami berharap dapat mendorong ASN sebagai pelopor dalam menyerap produk yang diproduksi oleh koperasi di Kementerian Koperasi dan UKM, dan pada saat yang sama membantu koperasi menjual produk mereka. “Produk yang diproduksi” Victoria mengatakan bahwa berkat rencana itu, semua ASN dari kementerian / lembaga lain dan bahkan karyawan BUMN harus berpartisipasi dalam penyerapan produk KUKM untuk menjadikan ASN “juru bicara merek” untuk produk KUKM.

Rencana tersebut juga menyelesaikan masalah implementasi PSBB (Pembatasan Sosial Masif) yang dilaksanakan di DKI Jakarta pada hari Jumat, 10 April 2020. Untuk tujuan ini, Koperasi dan Kementerian Usaha Kecil dan Menengah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk jangka waktu tertentu. Pertahankan distribusi bahan makanan dan memungkinkan transportasi online (ojek motor online) – sebagai proyek percontohan, tahap pertama adalah produk beras, yang akan dilakukan pada hari Jumat, 10 April 2020. Kementerian Koperasi dan UKM dan area Liandeng Agung. Karyawan / ASN dapat mengambil barang yang dibeli di lokasi drop-off yang ditunjuk, atau mereka dapat menggunakan layanan ojek motor online untuk mengirimnya ke rumah mereka.

Di setiap lokasi drop-off, akan ada orang yang bertanggung jawab untuk menerima pesanan dan menerima pembayaran dari karyawan (konsumen) di kluster masing-masing, dan memungkinkan penggunaan ojek untuk mengirimkan barang secara online ke rumah masing-masing karyawan .

“Gelombang pertama dimulai pada hari Selasa, 7 April 2020, dan berakhir pada hari Rabu, 8 April 2020, dan telah berhasil memesan 2,9 ton beras berkualitas tinggi, tidak hanya Victoria yang dijelaskan dari karyawan Kemenkop. – Beras kualitas tinggi diperoleh dari koperasi Tani Mulus di Kabupaten Indramayu, beras ditempatkan di koperasi dan Kementerian UKM mensponsori dengan harga 11.000 rupee / kg, terdiri dari tiga jenis kemasan, yaitu 5 kg, 10 Kilogram dan 20 kilogram.

Rencana pembelian bahan makanan dari koperasi dan usaha kecil dan menengah mematuhi instruksi Presiden Republik Indonesia pada 11 November 2019 dan 9 Desember 2019 tentang otorisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Arahan tersebut menekankan tiga poin utama, yaitu masing-masing kementerian / lembaga dapat memprioritaskan pembelian produk UMKM (termasuk koperasi) dalam pengeluaran komoditas masing-masing kementerian / lembaga.

Kedua, Menteri Perusahaan Publik mendorong perusahaan publik untuk memberikan UMKM (termasuk Koperasi) dan lembaga pemerintah yang menyediakan barang dan jasa (LKPP), ketiga pemimpin kebijakan memainkan peran aktif dalam persiapan produk UMKM (termasuk koperasi) untuk dimasukkan dalam katalog elektronik.

Tani Mulus Muhaimin Koperasi Manajemen memiliki Tuan rumah program dan berharap bahwa program akan terus berjalan di masa depan.

“Kami berharap bahwa program ini dapat melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, seperti KUKM sebagai pemasok dan ASN / karyawan / masyarakat sebagai pembeli, tidak hanya termasuk Produk beras juga termasuk kebutuhan pokok lainnya, “kata Muhaimin. (*)

Tinggalkan Balasan