2020-12-22 |  Kilas Kementerian

Surabaya TRIBUNNEWS.COM-Dalam rangka mengkoordinasikan dan mengevaluasi berbagai isu dan isu strategis tanggung jawab dan tanggung jawab di bidang perhubungan laut perintis, Badan Penyelenggara Angkutan Laut Kementerian Perhubungan melalui Biro Perhubungan dan Angkutan Laut menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Angkutan dan Pertukaran Laut Tahun 2020.

Rakor nasional ini akan dilaksanakan di Wyndham mulai 7 Juli hingga 9 Oktober 2020. Tema 3 hari Hotel Surabaya adalah “Transportasi Perintis, sebagai daerah rawan, terpencil, terluar dan perbatasan Pelopor dalam pelayanan transportasi untuk menjalin konektivitas dan menjaga kesatuan negara Republik Indonesia. “Prosedur rutin sebagai penilaian atas penyelenggaraan transportasi perintis di Indonesia sudah dikenal luas. Angkutan perintis sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan 110 kegiatan maritim perintis pada tahun ini. Rute pengangkutan, dimana 45 rutenya adalah PT melalui pihak swasta melalui mekanisme lelang umum. PELNI (Persero) menetapkan satu trayek dan 65 trayek, kata Menteri Pelayaran R. Agus H. Purnomo dalam video conference tersebut. -Argus lebih lanjut menyatakan bahwa dengan diselenggarakannya rapat koordinasi nasional ini diharapkan para pelopor transportasi laut dapat mencapai tujuan yang diharapkan antara lain untuk menghubungkan daerah-daerah yang masih tertinggal dan / atau daerah perbatasan yang terpencil dan terluar. berdiri. Belum dikembangkan dengan daerah yang sudah maju atau maju, dan daerah penghubung dengan moda transportasi lain yang belum memadai serta kawasan sambungan untuk angkutan niaga belum kondusif bagi kegiatan angkutan laut, angkutan sungai dan danau atau operator angkutan penyeberangan .

” Seperti kita ketahui bersama, penyedia jasa transportasi laut merupakan alat yang sangat dibutuhkan masyarakat. Industri transportasi laut pionir ini telah beroperasi puluhan tahun. Jembatan penyeberangan Abu Gai membantu mobilisasi dan menghubungkan pulau-pulau. Indonesia “kata Agus” – –Selain itu, kata Argus, oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus bekerja keras mengkaji, menetapkan, dan mengkoordinasikan, agar Pelayanan Angkutan Perintis dapat beroperasi dengan lebih baik., Rapi, tertib, aman, dan lancar. Direktur Departemen Kapten Antoni Arif Priadi, Magister Sains.Seperti yang tertuang dalam laporan Panitia Penyelenggara, maksud dan tujuan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Nasional kali ini adalah untuk mengoptimalkan efisiensi pelayanan pelayanan dan perintisan jaringan maskapai penerbangan, serta untuk instansi terkait. Memberikan solusi atas permasalahan pengoperasian Kapal Perintis, dan memperoleh kontribusi dari semua pihak untuk meningkatkan pelayanan transportasi. Masih menjadi Laut Perintis bagi penduduk di daerah terbelakang, terpencil, terluar, perbatasan dan tertinggal.

“Kementerian Perhubungan terus berlanjut melalui Administrasi Umum Perkapalan Mendukung Presiden Republik Indonesia Nawasita untuk menambah rute kapal perintis baru dan melakukan evaluasi secara berkala melalui cara-cara berikut. Terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa 3TP, daerah tertinggal, terpencil dan terluar serta daerah perbatasan terhubung dengan penduduk, sehingga meningkatkan dan meningkatkan perekonomian dan menjadi daerah baru. Ketua panitia menyatakan dalam laporannya: “Karena pemerintah pusat dan pemerintah daerah Senantiasa dukung peningkatan ekonomi kerakyatan, NKRI akan memperkuat persatuan dan rasa persatuan di Republik Tiongkok. “

Ce Rakor nis berkomitmen untuk memperkuat kerja sama antar pejabat Administrasi Umum Angkutan Laut di kantor pusat dan di UPT pemerintah daerah dan daerah serta dalam pengelolaan Laut Perintis Pemangku kepentingan dari operator kapal perintis yang berpengalaman di semua aspek transportasi.

Tentang masalah transportasi Laut Perintis saat ini yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Namun, semua metode transportasi perlu meningkatkan prosedur kebersihan internal. Selama pandemi Covid-19, dinas pelayanan penumpang, termasuk Kapal Perintis, didesak untuk selalu mengadopsi prosedur operasi standar (SOP) untuk mengatur mekanisme pelayanan angkutan laut.

Tinggalkan Balasan