2020-12-15 |  Kilas Kementerian

TRIBUNNEWS.COM-Semua pelatihan vokasi saat ini ditujukan untuk dunia kerja, termasuk pelatihan vokasi maritim, dengan tujuan untuk menumbuhkan sumber daya manusia pelaut yang berkualitas untuk mendukung industri maritim. Hal tersebut disampaikan Djoko Sasono, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan saat berkunjung ke Institut Teknologi Kelautan Surabaya, Rabu 14/10. Lulusan Diklat Agen Angkutan Laut membentuk mata kuliah Diploma III dan DP-III.Pelatihan Polteknik Perkapalan Surabaya mencegah penyebaran virus Covid-19 secara disiplin dengan menerapkan prosedur kesehatan. – Dalam sambutannya dijelaskannya bahwa pelaut Saat ini di garis depan, ini memainkan peran penting dalam 90% dari sistem perdagangan global dan menjaga rantai pasokan berfungsi sebagaimana mestinya. Dedikasi dan profesionalisme pelaut saat ini adalah yang membuat siklus ekonomi global aman untuk dijalankan.

Sesuai tema para pelaut dunia pada tahun 2020, “Pelaut adalah pekerja kunci”, di antaranya para pelaut merupakan pekerja kunci yang berperan penting di kalangan pelaut. Pembangunan berkelanjutan, terutama saat dunia menghadapi pandemi Covid-19.

“Selalu tingkatkan kemampuan, tingkatkan skill, kuasai teknologi dan gunakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kerja,” ujar Djokov di hadapan para wisudawan.

Selain itu, Djoko mengatakan Professional Maritime Academy yang berada di bawah Kementerian Perhubungan merupakan wadah kerjasama antara pemerintah dengan industri pelayaran dan harus dapat terus meningkatkan sinerginya. Kursus, standar pelatihan penyelenggara, dan pelatihan profesional untuk mewujudkan hubungan dan kebijakan yang sesuai antara universitas dan industri. -Kapten Dian Wahdiana, Ketua Poltekpel Surabaya, pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa selain peresmian freight forwarder, Sekjen Kementerian Perhubungan juga sempat menyempatkan diri menyaksikan secara langsung proses pemilihan calon penerimaan muda Kementerian Perhubungan (SIPENCATAR) 2020, meski demikian. Dia juga terlibat. Hasil seleksi adalah calon mahasiswa yang benar-benar berkualitas. kata. Saya di yogyakarta Kementerian Perhubungan berupaya untuk memberikan lebih banyak keterampilan kepada para santri di pondok pesantren agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi penyelenggaraan transportasi.

“Sebanyak 35 siswa belajar dan dilatih di lapangan, Diane mengatakan:“ Dalam hal berlayar, para lulusan ini mendapat buku pelaut dari kepala sekolah Syahbandar di Tanjung Perak, yang nantinya bisa digunakan. Siswa bekerja di atas kapal.

Dari 153 lulusan yang dipekerjakan saat ini, 45 lulusan program studi diploma maritim, 31 lulusan teknik, 28 lulusan ETO, dan sisanya 22 lulusan kursus pelatihan maritim DP-III, teknik 27 orang belajar.

Tinggalkan Balasan