TRIBUNNEWS.COM-Di era kenormalan, Kementerian Sosial mendorong penguatan usaha mikro yang juga akan mendorong pembangunan ekonomi.
Melalui Program Kewirausahaan Sosial (Prokus), bantuan BSIMU senilai Rp 5 Miliar dialokasikan kepada 10.000 keluarga penerima manfaat dari lulusan Program Keluarga Harapan yang mendirikan perusahaan atau menjadi pionir (KPM PKH). Memberikan bantuan senilai 500.000 rupiah / dinar Kuwait untuk kewirausahaan sosial pandemi Covid-19 untuk membantu mendukung usaha mikro yang baru didirikan sehingga mereka dapat bertahan di bawah tekanan ekonomi. Setelah itu, KPM PKH Graduasi terpilih akan mendapatkan insentif modal sebesar Rp / KPM 3.500.000 untuk lebih mengembangkan usahanya dan mendapatkan bantuan serta bansos. -Menteri Sosial RI India Juliari P. Batubara secara simbolis menaikkan BSIMU perwakilan dari 5 wilayah DKI Jakarta menjadi 5 KPM, Rp 500.000 per orang.
“Rencana wirausaha ini memang merupakan bentuk intervensi pemerintah, bertujuan untuk“ meningkatkan pendapatan KPM Wisuda PKH yang merupakan perusahaan start up, ”kata Juliari kepada Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial. Zhong mengatakan (24/07). -Selain itu, Mensos juga menjelaskan bahwa Program Kewirausahaan Sosial merupakan program utama Program Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Eddie Suharto (Edi Suharto) menambahkan bahwa rencana sosial didasarkan pada rencana komprehensif dan berkelanjutan yang telah dibuat sehingga dapat menjaga pembangunan berkelanjutan dengan rencana Kel Keluarga Harapan.
Menteri Perdagangan menegaskan bahwa Kementerian Sosial harus dapat meningkatkan penerimaan masyarakat Kemampuan warga yang diselamatkan, agar tidak hanya mengandalkan bantuan terus menerus. Mereka harus mampu mandiri secara finansial, tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Selain itu, Mensos Juliari menegaskan Direktorat Pemberdayaan Sosial harus memiliki Sasaran. Karena setiap rencana pasti ada tujuan agar dapat diukur tingkat keberhasilannya.

Pelaksanaan rencana wirausaha sosial ini mendapat manfaat dari bantuan TKSK. Bagi pendamping harus dilatih agar mampu menjadi KPM Wisuda PKH membawa ke jenjang yang lebih sejahtera.
Selain penyaluran BSIMU, Kemensos juga memberikan bimbingan teknis. Bimtek mengumpulkan 50 peserta di wilayah DKI Jakarta, diantaranya koordinator PKH, koordinator TKSK dan KPM PKH wisuda Perwakilan, perwakilan tersebut langsung mengikuti kegiatan perusahaan startup. Serta 170 KPM PKH Graduasi dan para pendampingnya di daerah. Selain mengikuti konsultasi teknis secara langsung, juga terdapat beberapa peserta virtual. Direktur Utama Dayasos mengatakan: ” Orang-orang berasal dari praktisi wirausaha sosial. “Positioning teknologi ini memang merupakan salah satu bentuk penguatan usaha mikro dengan memberikan edukasi kepada usaha mikro agar bisa mengembangkan usahanya sendiri. “
Dalam rencana kewirausahaan sosial ini, Biro Pemberdayaan Sosial Individu, Keluarga, dan Organisasi Kemasyarakatan (PSPKKM) telah mengadopsi tiga model perencanaan wirausaha, yaitu model inkubator penerima manfaat dengan potensi usaha yang diarahkan pada pemanfaatan potensi usaha. Model pembinaan manusia.Memiliki bisnis yang berkembang dan memberikan model inkubasi bagi penerima manfaat dengan bisnis maju. -Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dirjen Mismanajemen, Badikli Kepala Te Penzos, sekretaris kegiatan Sekjen, Direktorat Pemberdayaan Sosial, Direktur Divisi Pengelolaan Dana Bantuan Sosial, Direktur Kepahlawanan, Pelopor, Solidaritas dan Rehabilitasi Sosial, serta bertanggung jawab atas hubungan masyarakat Kementerian Bir dan Sosial. Tim Teknis Menteri Sosial, Tim Teknis Menteri Penanggung Jawab PKP dan Tim Teknis Menteri Sosial. (*)