2020-11-05 |  Kilas Kementerian

TRIBUNNEWS.COM-Melalui Kementerian Sosial RI, Organisasi Internasional Indonesia untuk Migrasi (IOM) banyak memberikan bantuan untuk perdagangan manusia di Indonesia (WNI M KPO). Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyambut baik inisiatif Organisasi Internasional untuk Migrasi. IOM. Ini merupakan bentuk gotong royong dan semangat yang dapat membantu masyarakat yang terkena pandemi Covid-19. Bantuan ini akan segera kami salurkan, ”kata Menteri Sosial Juliari di Jakarta (27 Agustus 2020).

Dalam kesempatan lain, International Organization for Migration mengumumkan komitmennya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Indonesia. Untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Risiko kesehatan akibat Covid-19, terutama TKI yang pulang ke negara asalnya cukup tinggi. Indonesia secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Kemensos dalam jumpa pers kemarin (26/08) -, IOM telah Berbagai peralatan medis, fasilitas medis dan ventilator dikirim ke Covid-19 Management National Working Group; IOM, organisasi nirlaba yang berkantor pusat di Greater Saconex, Swiss, juga mengirimkan APD ke RPTC dengan dukungannya. Selain itu, , Juga memberikan informasi kepada pekerja migran tentang pencegahan Covid-19 dan prosedur pemulangan yang aman selama pandemi – kasus kerentanan di tempat penampungan atau transit, perdagangan manusia untuk korban, korban kekerasan berbasis gender Dan kasus rawan lainnya.

Harry Hikmat, Direktur Jenderal Pemulihan Sosial, memuji kemitraan jangka panjang dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi. Harry pertama kali mengatakan bahwa Harry mewakili Kementerian Sosial, menurut Menteri Sosial Juliri · Bapak Batubara melaporkan bahwa Harry mengucapkan terima kasih kepada International Organization for Migration atas bantuan, dukungan dan kerjasamanya dengan Kemensos. Kemudian ia bekerja keras untuk mencegah dan mengendalikan infeksi Covid-19. Kemudian, IOM juga mendukung fasilitas yang sedang berjalan dan Akuisisi infrastruktur, “kata Harry. (KPO), serta korban kekerasan pribadi dan seksual, tidak hanya menjawab setelah kasus terjadi. Pekerja migran sudah bekerja di negara itu. Karenanya, pencegahan ini sangat penting, “kata Harry. (*)

Tinggalkan Balasan